Kamis, 04 Februari 2016

Senat AS Tunda Bahas RUU Energi akibat Krisis Air di Flint

Tingkat toksik timah dalam air minum di kota Flint, negara bagian Michigan telah membuat ribuan anak-anak sakit dan memaksa 100 ribu penduduk setempat minum air botol. pipa hdpe

pipa hdpe
 
Sebuah pertikaian seputar bantuan darurat untuk sebuah kota Amerika yang dilanda krisis air yang tercemar, telah menunda langkah Senat untuk merombak sektor energi Amerika.

Perombakan ini bisa mengurangi ketergantungan Eropa pada gas alam Rusia, serta ketergantungan Amerika pada mineral strategis dari China. 

Pada hari Kamis (4/2), pihak Demokrat di Senat, bergabung dengan sekelompok anggota Republik, berhasil mencegah majelis itu memajukan upaya menyeluruh oleh Kongres dalam kurun hampir satu dasa warsa untuk menanggapi kebutuhan energi Amerika di masa depan. Pertimbangan atas RUU ini akan dilanjutkan minggu depan.

Permasalahannya adalah bantuan federal untuk Flint, Michigan, di mana tingkat toksik timah dalam air minum telah membuat ribuan anak-anak sakit dan memaksa 100 ribu penduduk minum air botol. Pemaparan pada timah bisa menimbulkan masalah mental dan fisik yang tidak bisa disembuhkan pada diri anak-anak.

Senator dari Michigan, dua-duanya Demokrat, berusaha memperoleh bantuan federal bernilai ratusan juta dolar untuk membantu Flint memperbaiki dan mengganti pipa air minum yang lama. Ketika tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan pihak mayoritas Republik untuk paket bantuan ini, mereka berusaha memblokir suara untuk RUU energi ini dan berhasil. Tadinya pemimpin mayoritas di Senat Mitch McConnell berharap meloloskan RUU ini pada akhir minggu.

RUU ini sebenarnya punya dukungan bipartisan cukup kuat, sesuatu yang jarang terjadi di Kongres. RUU ini berusaha mengurangi emisi karbon Amerika untuk produksi listrik, dan melindungi grid listrik Amerika dari serangan dari dunia maya. RUU ini juga akan mengusahakan liberalisasi ekspor gas alam dan mendorong penambangan domestik dari apa yang disebut mineral bumi, yang dipergunakan untuk berbagai barang mulai dari sistem persenjataan canggih sampai ke telepon pintar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar