Selasa, 15 Maret 2016

Agar Aliran Gas Membumi,PGN Gencar Perpanjang Pipa

Jakarta - Upaya meningkatkan kualitas jaringan gas di tanah air terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (Persero/PGN). Tahun lalu, pipa gas sepanjang 825 kilometer sudah dibangun. Kata Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, pipa gas yang dibangun itu, terdiri dari pipa transmisi open access dan pipa distribusi gas bumi.

pipa hdpe

Sampai 2014, panjang total pipa gas PGN mencapai 6.161 kilometer. Saat ini, pipa PGN bertambah panjang menjadi 6.986 kilometer. Pipa gas PGN ini, merepresentasikan 76% pipa gas bumi nasional.
"PGN terus berkomitmen untuk menggenjot pembangunan infrastruktur pipa gas untuk memperluas pemanfaatan produksi gas bumi nasional," kata Hendi dalam rilis kepada media di Jakarta, Senin (14/3/2016).

Hendi mengungkapkan, beberapa infrastruktur gas yang dibangun sepanjang 2015 adalah perluasan jaringan pipa gas di DKI Jakarta, Bekasi, Cirebon, Pasuruan, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Batam dan daerah lainnya. Yang total panjangnya lebih dari 500 kilometer. Pipa gas tersebut dibangun antara lain untuk mendukung penyaluran gas bumi untuk rumah tangga.

"PGN memiliki Program Sayang Ibu, program ini bertujuan memperbanyak rumah menggunakan energi baik gas bumi. Mulai tahun ini hingga 2019 mendatang kami akan menambah 110.000 sambungan gas rumah tangga," ujar Hendi.

Selain itu, kata Hendri, PGN juga menyelesaikan pembangunan pipa hdpe transmisi gas bumi open access Kalimantan-Jawa (Kalija) I yang panjangnya lebih dari 200 kilometer. Pipa gas Kalija I ini, menghubungkan sumber gas Lapangan Kepodang di Laut Utara Jawa Tengah ke pembangkit listrik PLN Tambak Lorok.

Mulai 2016-2019, PGN juga akan menambah jaringan pipa gas baik transmisi maupun distribusinya sepanjang lebih dari 1.650 kilometer. "PGN juga merencanakan pembangunan infrastruktur gas untuk peningkatan pemanfaatan gas domestik. Penambahan panjang pipa gas yang akan dibangun oleh PGN mulai tahun ini sampai 2019 lebih dari 1.680 kilometer," ungkap Hendri.

Infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun sepanjang lebih dari 1.680 kilometer itu, di antaranya adalah proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, Muara Bekasi-Semarang, distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping dan distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya.

Dengan tambahan pipa gas sepanjang lebih dari 1.680 kilometer ini, memperpanjang pipa gas bumi PGN yang saat ini mencapai 6.986 kilometer. Dan pada 2019 diharapkan panjangnya mencapai 8.660 kilometer. Jumlah ini akan meningkatkan kemampuan penyaluran gas PGN menjadi 1.902 MMscfd.

Selasa, 23 Februari 2016

PDAM Harap Pemda Kembali Menambah IPA di Sangatta Utara

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutim berharap Pemerintah Kabupaten Kutim kembali menambah unit IPA (Instalasi Pengolahan Air) di Sangatta Utara berkapasitas 100-200 liter/detik. Penambahan kapasitas 50 liter/detik di Sangatta Utara beberapa waktu lalu hanya mampu memenuhi distribusi pelanggan air bersih hingga ahir tahun 2016. Tapi jika dengan penambahan kapasitas produksi mencapai 200 liter/detik cakupan layanan bisa lebih luas lagi.

“Kita masih berharap kepada Pemerintah Daerah agar dapat menambah IPA lagi dengan kapasitas 100 – 200 liter/detik untuk kebu-tuhan 3 sampai 5 tahun ke depan. Apabila pada tahun 2017 nanti tidak ada tambahan kapasitas IPA lagi, dikhawatirkan pen-distribusian air bersih di wilayah Sangatta Utara akan kembali dilakukan penggiliran,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Tuah Benua Aji Mirni Mawarni, belum lama ini.

Saat ini PDAM sudah mengambil alih pengelolaan air bersih di area Perkantoran Bukit Pelangi, per 1 Januari 2016 lalu. “Kami juga berupaya dapat mengalirkan air dari IPA Kabo ini ke Bukit Pelangi melalui Jl Pendidikan,”tuturnya.

Tidak hanya itu, PDAM juga sudah membuka kembali pelayanan pemasangan baru, terutama calon pelanggan yang sudah mendaftar dan masuk daftar tunggu dengan catatan bahwa di depan rumahnya sudah terpasang pipa tersier. Dengan demikian PDAM tak lagi membangun jaringan baru. “Sedangkan calon pelanggan yang mendaftar namun belum ada jaringan distribusi air bersih, kami harap sabar karena Insya Allah tahun ini ada penambahan pemasangan jaringan lagi oleh Dinas PU,” ujarnya.

Ia menambahakan, PDAM terus berupaya memenuhi distribusi ke wilayah sulit dijangkau, seperti  Gg Pasundan, Gg Cendrawasih, Jl Soekarno Hatta,  Jl Kelimutu/Asmawati,  Gg Bhakti Jaya, Gg Durian, Gg Mujur Jaya, Gg Benua Muda,  Gg Sidrap,  Gg Kutai Indah,  Jl Abdul Muis, Gg Famili 1A, Gg Pinang Dalam,  Gg Ternak, Jl Rudina Dalam,  Gg. Sejahtera, Gg  Rama,  Gg Mawar,  Jl Abdul Muis (sisi kanan) dan terakhir Jl Poros Bontang dan sekitarnya. (sab1213)

Pipahdpe.id ~> Menjual berbagai pipa hdpe di tangerang selatan

Senin, 22 Februari 2016

Persawahan Terdampak Longsor TPA Cibeureum Terancam Kekeringan

NURHANDOKO WIYOSO/PRLM
DUA petani istirahat di bawah pohon seraya melihat hamparan persawahannya yang terancam kering akibat tidak mendapat pasokan air, Senin ( 22/2/2016). Saluran air yang mengairi persawahan terdampak longsornya Tempat pembuangan Akhir (TPA) Cibeureum, di Desa Cibeureum, Kecamatan/Kota Banjar, berada di sisi sebelah timur timbunan material sampah yang menimbun persawahan, hingga mengubur saluran air sejak Sabtu (13/2/2016).* 
 
pipa hdpe
 
 BANJAR, (PRLM).- Kawasan persawahan terdampak longsornya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cibeureum, di Dusun Babakan, Desa Cibeureum, Kecamatan/Kota Banjar terancam kekeringan. Kuatnya desakan longsoran sampah tidak hanya menjebol tembok keliling yang baru selesai dikerjakan, serta menutup saluran air.

Pantauan di TPA Cibeureum, Senin (22/2/2016) selain tembok setinggi lima meter jebol, sebagian material sampah menimpa persawahan yang berada di bawahnya. Areal persawahan yang berada di sisi barat timbunan material sampah tampak masih banyak air. Sebaliknya persawahan yang berada di sisi timur tanahnya tampak mulai kering.
Beberapa petani yang sawahnya berada di sisi sebelah barat, tampak masih memelihara tanaman padinya yang rata-rata berumur 15 hari. Sedangkan yang di sisi sebelah timur, praktis tidak ada aktivitas.

"Sejak longsor hari Sabtu (13/2/2016) sampai sekarang tidak ada pasokan air, karena saluran air tertimbun sampah. Hanya mengandalkan air hujan saja. Sekarang mulai kering, jika dua hari ini tidak turun hujan, tanah sawah mulai retak," ungkap Zainudin, petani Cibeureum.

Pemilik sawah seluas 125 bata yang terkena dampak longsor itu mengungkapkan, bersama dengan petani lainnya sudah berupaya mengalirkan air dengan pipa. Akan tetapi, sampai saat ini air belum bisa mengalir sampai persawahan.

"Kami sudah tiga hari berusaha mengalirkan air ke persawahan yang semakin kering, akan tetapi air tetap belum mengucur ke sawah. Pipanya memang dari pihak TPA, akan tetapi pemasangannya sendiri," ungkapnya.

Didampingi petani lainnya, Karso, dia mengatakan pipa yang dipasang untuk mengalirkan air dari sumber saluran air sudah mencapai panjang 50 meter, akan tetapi masih belum bisa mengalirkan air. Menurut Zainudin, tanpa ada pasokan air, persawahan yang baru 20 hari ditanami padi, bakal kekeringan.

"Memang tanaman padi bukan tanaman air, akan tetapi butuh banyak air. Kalau tiga hari lagi tidak hujan, tanah sawah bakal retak, akibat pertumbuhan tanaman tidak maksimal," jelasnya.

Dia mengaku sudah mengeluarkan baiaya sebesar Rp 300.000 untuk mengolah sawah. Biaya tersebut untuk sewa traktor pengolah tanah, biaya tanam dan kebutuhan lain. Apabila dalam kondisi normal, sawahnya mampu menghasilkan 700 kilogram (7 kwintal) gabah kering giling (GKG).

"Dengan kondisi sekarang ini, hasil panennya pasti turun. Waktu kejadian longsor pertama setahun lalu, ada bantuan. Saat itu produksi turun, hanya panen 4 kwintal. Bantuan lebih banyak hanya untuk sawah yang tertimpa material sampah," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Banjar, mengakibatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Dusun Babakan Desa Cibeureum Kecamatan Banjar kembali longsor, Sabtu (13/2/2016). Kuatnya longsor mengakibatkan sebagian tembok penahan sampah setinggi lima meter yang baru selesai dibangun jebol. Material sampah menimbun persawahan. (nurhandoko wiyoso/A-88)***

Pipahdpe.id ~> Menjual berbagai pipa hdpe di tangerang selatan
 

Pendapatan Turun Akibat Harga Minyak, Bakrie Pipe Banting Stir Garap Pasar Pipa untuk Air Minum

BEKASI- PT Bakrie Pipe Industries tak bisa mengelak dari dampak penurunan harga minyak dunia yang berkepanjangan. Cucu perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk itu merevisi target pengiriman pipa baja pada tahun ini.

pipa hdpe tangerang

Semula, Bakrie Pipe menargetkan pengiriman pipa baja sebanyak 180.000 ton. Target tersebut dipotong menjadi 147.000 ton pipa baja. Tak cuma target yang kena pangkas, Bakrie Pipe harus gigit jari lantaran kehilangan kontrak pengiriman pipa baja sebanyak 80.000 ton.

Klien mereka dari Amerika Serikat, membatalkan pesanan itu. Kondisi yang serba sulit membikin Bakrie Pipe putar strategi. Mulai tahun ini, perusahaan tersebut akan fokus pada penjualan domestik dengan target hingga 90% dari total penjualan.

Selain itu, Bakrie Pipe akan mengubah komposisi penjualan pipa baja minyak dan gas (migas) dan non migas. Komposisi tahun lalu; 65% pipa migas dan 35% pipa non migas.

"Tahun ini migas 35% dan non migas 65%," ujar Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, Direktur Utama PT Bakrie Pipe Industries, Senin (22/2).

Bakrie Pipe akan mengejar penjualan pipa baja non migas dari proyek BUMN maupun swasta. Untuk proyek swasta, mereka membidik pipa baja untuk pembangunan apartemen, hotel dan perkantoran.

Sementara untuk proyek BUMN, Bakrie Pipe membidik kebutuhan pipa dalam proyek infrastruktur. Salah satunya, proyek pembangunan sarana pengolahan air minum (SPAM).

Manajemen perusahaan ini menyatakan baru saja mengikuti tender pengadaan pipa baja baja untuk pembangunan SPAM di Sumatera Barat dan Bengkulu. Hingga Januari 2016, Bakrie Pipe mengantongi kontrak pengiriman pipa baja sebanyak 10.000 ton.

Komposisi kontrak tersebut; 80% adalah pipa baja non migas dan 20% pipa baja migas. Menunda belanja Lesu harga minyak dunia tak cuma berimbas pada kinerja Bakrie Pipe. Tahun ini, mereka urung mengalokasikan dana belanja modal.

Alih-alih menyediakan belanja modal untuk mendongkrak kapasitas produksi, Bakrie Pipe memilih mengoptimalkan produksi yang ada. "Seharusnya ada belanja modal untuk menambah kapasitas di salah satu lini produksi tapi melihat kondisi sekarang sepertinya tidak mungkin," terang Mas Wigrantoro.

Saat ini, Bakrie Pipe punya dua pabrik pipa baja di Bekasi, Jawa Barat dan Lampung. Kapasitas produksinya 200.000 ton dan 110.000 ton. Harga minyak dunia yang tak bergairah juga membikin Bakrie Pipe harus puas dengan klien bisnis yang ada.

Perusahaan tersebut memastikan tak akan menambah klien baru di sektor migas. Bakrie Pipe hanya akan melanjutkan proyek migas yang sudah di tangan.

Proyek-proyek tersebut seperti dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), proyek Jembatan Suramadu dan proyek dari perusahaan daerah air minum (PDAM) Provinsi Banten.

Pipahdpe.id ~> Menjual berbagai pipa hdpe di tangerang

Minggu, 21 Februari 2016

PENGGELEMBUNGAN NILAI KILANG OLNG OLEH K3S DI LAPANGAN GAS BLOK MASELA

PERBINCANGAN seputar Blok Masela memang nyaris tidak bisa terlepas dari hitung-hitungan biaya teknis pembangunan kilangnya, apabila dipilih kilang darat (OLNG). Terlebih lagi ada upaya dari sementara pihak yang terus menerus menggiring opini publik, seolah-olah biaya kilang di darat lebih mahal daripada kilang di laut.

Pihak-pihak itu, dengan segala sumber daya yang dimiliki, menyatakan bahwa biaya pembangunan kilang darat P. Aru sebesar US$ 19,3 miliar adalah lebih mahal dari kilang apung (FLNG). Namun pertanyaannya, apakah angka-angka ini boleh dikatakan valid, khususnya untuk kilang di darat? Dari mana K3S (kontraktor kontrak kerja sama) bisa menyampaikan angka-angka tersebut? Faktanya, teknologi kilang darat sudah lama proven untuk seluruh lapangan gas di Indonesia (mulai dari Arun, Bontang sampai Tangguh) apalagi dasar penilaian dari kilang darat yang kami pakai sudah lama tersedia dan fisik dari train yang ada di Botang kalau mau lebih murahpun bisa dipindahkan ke P. Aru dari Bontang (beberapa train yang belum terpakai).

K3S melakukan penggelembungan biaya-biaya pembangunan kilang di darat jauh lebih mahal dari batas kewajaran untuk kilang darat, dengan perhitungan biaya total mencapai US$19.33 miliar (untuk kapasitas 2x 3.75Juta-ton/tahun). Rincian perhitungan biaya K3S, yakni well head didasar laut US$2,9miliar, FPSO (Floating Processing Storage and Offloading) sebesar $4.8miliar, pipanisasi ke darat US$1,2miliar, proses OLNG jadi gas cair di darat sebesar US$ 9,9 miliar, jauh lebih dari kewajaran harga yang sebenarnya.

Penggelembungan biaya yang paling jelas adalah di fasilitas FPSO Abadi dan biaya proses pencairan gas di darat menjadi LNG di darat (P. Aru). Sebagai referensi, FPSO Egina adalah yang terbesar di dunia dibangun tahun 2014 dan biayanya hanya mencapai US$3 miliar. Coba kita bandingkan dengan FPSO Belanak yang sekarang sudah beroperasi di Indonesia dari tahun 2004 dengan ukuran kapal FPSO panjang 285m dan lebar 58 meter hanya seharga US$600 juta. Sedangkan ukuran kapal FPSO Abadi panjang 330 meter dan lebar 65 meter harganya dipatok K3S US$4,8 miliar. Dibandingkan dengan ukuran FPSO Belanak, ukuran FPSO Abadi lebih panjang 45 meter dan lebih lebar 17 meter, padahal FPSO Belanak jauh lebih komplex dari FPSO Abadi. Wajarnya FPSO Abadi maksimal adalah sebesar US$ 800juta, yang artinya ada penggelembungan (mark up) harga sebesar US$ 4miliar.

Coba kita hitung berapa biaya yg dibutuhkan untuk fasilitas pencairan gas didarat dengan mengacu pada hasil lelang 1 train OLNG di Tangguh Papua yang baru2 ini (2015) dimenangkan oleh konsorsium 3 perusahan dalam negeri senilai US$2,43miliar untuk kapasitas pencairan gas sebesar 3,6 Juta-ton/tahun atau US$4,86 miliar (kalau double kapasitas 7,2 juta-ton/tahun di Tangguh yang setara dengan 7,5 juta-ton/tahun untuk Blok Masela) dibulatkan untuk kesetaraan menjadi US$ 5 miliar. Bandingkan dengan harga fasilitas pencairan gas didarat (P. Aru) yang dipatok oleh K3S itu sebesar US$ 9,9miliar, maka ada penggelembungan uang sebesar US$4,9 miliar.

Maka ada ketidakwajaran dari perhitungan kewajaran biaya FPSO Abadi ditambah biaya fasilitas proses LNG di darat (P Aru). Pipa Hdpe Tangerang Ketidakwajarannya/penggelembungan sebesar US$ 8,9 miliar dari nilai total OLNG yang diajukan kontraktor K3S (US$ 19,33 miliar), itu diluar rincian perhitunganbiaya untuk; well head didasar laut sebesar US$2,9miliar., dan pipanisasi ke darat US$1,2miliar.

Biaya Labor cost/indirect cost US$1,7miliar angka yg masuk akal adalah US$700 juta, Biaya jasa saja (tanpa ada beli apa2) dipatok US$ 1,7 miliar seyogianya US$250 juta bisa ditanya kepada EPC lokal yg mengerjakan OLNG Arun, Bontang dan Tangguh, Other logistic cost dipatok US$1,85 miliar seharusnua hanya US$400juta.

Yang menjadi pertanyaan adalah berapa sebenarnya harga kepatutan total dari biaya kilang didarat (P. Aru) yang seharusnya menjadi "cost recovery" bagi negara/pemerintah? Yang pasti bukan sebesar US$19,33 miliar, karena ada ketidakwajaran biaya sebesar US$8,9 miliar, sehingga biaya yang pantas untuk kilang OLNG (di P Aru) adalah sebesar US$11,25 miliar.

Pertanyaannya mengapa ada perbedaan jauh dari harga yang dipatok K3S? jawabnya adalah penggelembungan harga untuk political cost recovery yang juga dimasukkan kedalam cost recovery. Saat ini semua harga yang menyangkut bahan baja sedang turun dipasar komoditi besi baja. Prakiraan biaya LNG darat Masela di Pulau Selaru (sekitar 90 km dari blok Masela) maksimal sebesar US$11,25 miliar adalah akurat dan jumlah ini sudah termasuk biaya pembangunan jalur pipa ke darat.

Bicara soal biaya, satu hal yang harus disadari, bahwa pada akhirnya semua biaya tersebut akan dibayar negara melalui mekanisme cost recovery. Pada titik ini menjadi jelas bahwa sejatinya semuanya tergantung pada negara bukan K3S, apakah ingin membangun kilang darat atau kilang apung? Berbeda halnya bila seluruh biaya murni menjadi tanggung jawab K3S, maka perdebatan soal pilihan pembangunan kilang darat atau apung akan menjadi sangat jelas nilainya dan manfaat dari pilihan yang ekonomis bagi negara. Jadi jelas bisa dikatakan bahwa selama ini ada manipulasi atau pelintiran biaya pembangunan kilang baik di darat maupun apung dari data yang ada, sehingga seolah-olah biaya kilang apung (FLNG) lebih murah dibandingkan biaya kilang darat (OLNG). Maka manipulasi itu bersumber dari data-data yang dipasok K3S yang merupakan calon operator sekaligus vendor pembangunan kilang dan pemegang lisensi teknoligi FLNG, jika jadi di laut.

Berbagai pihak-pihak tertentu, dengan segala sumber daya yang dimiliki, menyatakan bahwa biaya pembangunan kilang apung sebesar US$ 14,8 miliar yang hanya berdasarkan acuan kilang apung dari Prelude yang kalaupun beroperasi baru jadi tahun 2017. Dari data yang disampaikan di atas jelas sekali kilang apung dipakai acuan harga pipa hdpe yang manapun masih jauh lebih mahal dari sejatinya kilang di darat. Padahal dari perhitungan yang ada untuk biaya kilang apung adalah sebesar US$18.2 miliar. Sementara itu, biaya pembangunan kilang darat sengaja dibuat mencapai US$ 19,3 miliar, namun apakah angka-angka itu valid berdasarkan perhitungan di atas?

Pertanyaannya berdasarkan perhitungan apa yang K3S gunakan untuk menghitung biaya teknologi kilang gas alam di darat yang sudah banyak dibangun di Indonesia yang saat ini mudah untuk dibandingkan (dengan OLNG) yang sudah puluhan tahun beroperasi di Indonesia? Apalagi insinyur Indonesia sudah memiliki segudang pengalaman dalam membangun kilang OLNG di Indonesia. Apa dasar K3S bisa menyampaikan angka-angka tersebut?

Bukan itu saja, saat ini sudah ada rumor kencang di Australia bahwa struktur kapal FLNG untuk preludeturn down untuk balik ke Onshore dan sangat ironis dan bodoh kalau kita terperosok kedalam teknologi yang tidak proven yang dua kali lebih besar dari kapasitas prelude yang kapasitasnya hanya 3,6 juta ton/tahun.

Berbekal pada asumsi biaya riil sejumlah kilang LNG darat yang sudah ada di Arun, Bontang, dan Tangguh, maka perkiraan biaya LNG darat Masela di Pulau Selaru (sekitar 90 km dari blok Masela) tidak akan lebih dari US$11,25 miliar. Jadi benar ada penggelembungan harga sebesar US$8,9 miliar dari perhitungan di atas dan jumlah ini sudah termasuk biaya pembangunan well head di dasar laut dan juga jalur pipa ke darat dan fasilitas pencairan gas alam di darat.[***]

Kamis, 18 Februari 2016

Pelayanan Kesehatan Masyarakat Terhenti

Bidan yang bertugas di  Pos Kese­hatan Nagari (Poskesri) Jorong Ladang Hutan Ke­nagarian Koto Tinggi, Ke­camatan Baso, kabur dari tempat tugasnya, kemaren pagi. Pasalnya sejak dua minggu terakhir aliran air bersih terhenti. Akibatnya Poskesri itu kekurangan pasokan air bersih.

pipa hdpe

Bidan Poskesri Ladang Hutan, Citra Dewi, Amd. Keb mengatakan dengan adanya permasalahan air sangat menganggu kiner­janya dalam melayani kese­hatan masyarakat. pipa hdpe Sebenar­nya, kata Citra, perma­sala­han air itu bukan karena daerah tersebut kekurangan sumber mata air, melainkan karena masalah pendis­tri­busian dan pengelo­laan air yang tidak baik dari pe­ngurusnya.

“Kami terpaksa harus meninggalkan Poskesri ini karena tidak ada air, dengan adanya permasalahan ini. Pelayanan kesehatan kepa­da masyarakat sekitarnya terpaksa kami hentikan,” kata Citra Dewi Kepada Haluan , Kamis (18/2).

Ia menjelaskan, tidak lancarnya pendistribusian air oleh Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) Jorong Ladang Hutan kepada ma­syarakat, sudah sering di laporkannya kepada Wa­linagari Koto Tinggi, Ge­ginda maupun kepada Jo­rong Ladang Hutan namun laporan itu, tidak ditanggapi serius oleh kedua pejabat nagari tersebut.

Ia menceritakan, salah satu alasan Pemkab. Agam membangun Poskesri di Ladang Hutan tahun 2012 lalu, karena ditunjang de­ngan tersedianya fasilitas air bersih. Pembangunan ja­ringan pipa air bersih itu, menggunakan dana pe­me­rintah melalui Program Pan­simas.

“Seharusnya masyarakat Ladang Hutan patut ber­syukur karena daerahnya mendapat bantuan dari pe­merintah. Namun sayang fasilitas yang dibangun itu hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu saja,” tu­turnya.

Ia berharap, Bupati Agam, Indra Catri dapat menyelesaikan per­masa­lahan ini. Sebab  per­ma­salahan air tersebut sudah lama terjadi, tetapi tidak ada tindakan tegas dari Wa­linagari maupun Jorong. Selain itu, permasalahan distribusi air itu,  tidak hanya dialami Poskesri La­dang Hutan saja. Namun rumah masyarakat di sekitar Poskesri juga mengalami kesulitan air, hanya saja meraka tidak mampu ber­buat banyak. 

Sementara itu, Wa­lina­gari Koto Tinggi, Geginda, enggan menyelesaikan ma­salah ini, malahan dia me­nyalahkan masyarakat La­dang Hutan dan pengurus air. “Masalah pipa hdpe tangerang ini sudah saya serahkan kepada mamak dari pengurus air untuk menyelesaikannya,” kata Geginda.

 Terpisah, Kepala Pus­kesmas Baso dr. Fitri Yarti merasa kesal, setelah men­dapat laporan dari Bidan Citra. Sebab menurutnya , ia ikut andil memperjuangkan berdirinya Poskesri di La­dang Hutan, namun setalah berdiri masyarakat seki­tarnya tidak mampu men­jaga Poskesri tersebut.
“Saya akan mem­bicara­kan permasalahan ini de­ngan Walinagari Koto Ting­gi,” ungkap Fitri. (h/ril)

Rabu, 17 Februari 2016

Satlantas Polres Pinrang Pasang Patok Keselamatan di Titik Rawan Kecelakaan

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Pinrang membuat patok keselamatan di sejumlah titik yang rawan kecelakaan di Kabupaten Pinrang.


Kasat Lantas Polres Pinrang, AKP Dessy Dara Lampabe mengungkapkan, Rabu (17/2/2016) sebanyak 12 buah patok dipasang di sisi kiri dan kanan jalan yang selama ini rawan kecelakaan di jalur pipa hdpe tangerang Trans Sulawesi.

Patok ini sendiri di pasang di km 24 Desa Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang.

Patok keselamatan ini terbuat dari pipa paralon diameter 4 inc yang dipotong sepanjang 1 meter dan didalam pipa dicor hingga penuh.

Bagian atas patok dipasangi stiker warna merah dan putih dikedua sisi sebagai bantuan pencahayaan ketika terkena cahaya lampu sorot.

Pantulan cahaya melalui patok keselamatan menurut, pipa hdpe Kasat Lantas Pinrang sebagai tanda waspada bagi pengendara yang lewat karena minimnya lampu jalan

Selasa, 16 Februari 2016

Pertagas dorong sinergi BUMN gas

JAKARTA. PT Pertamina Gas (Pertagas) mendukung penuh upaya untuk menyinergikan BUMN energi. Alasannya, karena sinergi tersebut sejalan dengan penguatan National Energy Company (NEC).


pipa hdpe

“Sinergi saja, sebab kalau akuisisi kayaknya berat. Apalagi (wacana) akuisisi sekarang sudah berganti dengan holding. Ini sedang digodok oleh Pertamina, pipa hdpe Pertagas akan mengikuti,” ujar Vice President Bussiness Development PT Pertamina Gas, Indra Setyawati, kemarin.

Dia menambahkan masalah terpenting yang harus dituntaskan oleh agregator gas nantinya adalah masalah distribusi yang terkait infrastruktur jaringan pipa gas.

Ia mengatakan pembuatan pipa dedicated oleh tiap pengguna justru tidak efisien. Untuk itu, PT Pertagas telah membangun 2.000 pipa hdpe di tangerang selatan kilometer pipa akses terbuka (open access), setara 99% jaringan pipa Pertagas. "Harus ada semangat gotong royong sehingga fee murah. Dengan begitu, industri pasti tumbuh," ujarnya.

Sementara terkait rencana pembentukan aggregator gas, PT Pertamina Gas menyatakan kesiapan untuk menjadi single aggregator atau agregator tunggal dalam mengelola gas dari hulu ke hilir. Pasalnya isu sinergi antar BUMN gas dan energi sempat mencuat dengan pilihan perusahaan holding BUMN energi.

Indra menilai, peran badan penyangga memang sangat diperlukan karena di satu sisi kebutuhan gas untuk sektor listrik dan industri selama 2015-2025 akan terus meningkat. Namun pada sisi berbeda tidak diimbangi kenaikan suplai gas.

Senin, 15 Februari 2016

Pipa PDAM Pecah Lagi


PALEMBANG – Ribuan pelanggan kembali kesulitan air bersih, akibat kerusakan pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang. Faktor alam dan pipa lama, kerap menjadi penyebabnya. Termasuk yang terjadi kemarin.

pipa hdpe tangerang

Pipa milik PDAM Tirta Musi di Jl Soekarno-Hatta, kembali pecah. Sebelumnya pernah terjadi dekat bengkel Isuzu, kini giliran di dekat PT Gudang Garam. “Itu karena kontur tanah yang labil dan terletak di rawa-rawa,” aku Rosdiana, Humas PDAM pipa hdpe Tirta Musi, ketika dikonfirmasi, kemarin (14/2).

Dijelaskan, pipa yang pecah tersebut mempunyai diameter 600 mm. Untuk melakukan perbaikan, pihak PDAM Tirta Musi terpaksa menghentikan sementara pengaliran untuk pelanggan yang mencapai 15 ribu, di wilayah Kecamatan Sukarami.

Rosdiana menyebut, pelanggan yang terimbas penghentian air bersih ini tersebar seperti di Jl Naskah, Sukarela, Perindustrian, Kebun Bunga, Lubuk Kawah, Letjen Harun Sohar, arah Bandara SMB II, sampai dengan Talang Jambe. “Daerah ini terganggu pengalirannya," imbuhnya.

Menurutnya, pecahnya pipa terjadi Sabtu (13/2), sekitar pukul 16.05 WIB. Sudah dicoba langsung dilakukan perbaikan. Namun karena kondisi teknis di lapangan yang cukup sulit, sehingga hingga saat ini perbaikan pipa masih belum selesai. “Masih berlangsung,” katanya.

Selain itu, di lokasi galian pecahnya pipa tersebut, berdekatan dengan tiang PLN yang tegangan tinggi 20 kVA. Sehingga perlu kehati-hatian dalam pelaksanaan perbaikan pipa tersebut. “Pihak PDAM telah berkoordinasi dengan PLN, agar pekerjaan dapat berjalan lancar,” sambungnya.

Rosdiana belum bisa memastikan perbaikan kapan selesai. Lantaran pipa berada di bawah tiang PLN dan tegangan tinggi tersebut. Ditambah lagi saat penggalian pipa tiang PLN mengalami kemiringan dan berisiko tinggi, sehingga penggalian belum bisa diteruskan. “Yang jelas, saat ini PLN sedang membantu mengatasi tiang listrik yang miring,” imbuhnya.

Atas gangguan yang terjadi, Rosdiana memohon maaf dan diminta bersabar. Wiwik, salah seorang pelanggan PDAM di kelurahan Sukarami, mengatakan aliran PDAM di rumahnya mati sejak pukul 09.00 WIB. "Awalnya hidup kecil, sekitar jam sembilan mati total," ujarnya.

Untung saja saat air hidup kecil, dia sempat menampung air untuk mencuci pakaian. “Mudah-mudahan cepat hidup lagi," harapnya. Warga lainnya, Ari yang tinggal di Jl Sukamaju, Km 6,5, menyesalkan tidak ada pemberitahuan sebelumnya. “Jadi sekarang air di rumah sudah habis,” keluhnya.

Sebelumnya, air di kamar mandi hanya cukup digunakan untuk mandi pagi saja. “Saat ingin mencuci, airnya sudah habis,” lanjutnya. Apalagi untuk keperluan mencuci piring dan lainnya. Dirinya berharap supaya air PDAM pipa hdpe tangerang cepat dialirkan lagi. Jika tidak, bisa-bisa harus membeli air galon untuk kebutuhan mandi dan mencuci. (chy/air/ce1)

Kamis, 11 Februari 2016

Cara Baru DKP Olah Sampah dengan Semi Control Landfill

Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto akan mengakhiri sistem pengolahan sampah dengan cara konvensional. Mulai Senin (15/2), mendatang akan memakai sistem pengolahan semi control landfill (SCL) dan meninggalkan sistem open dumping. 

Pipa Hdpe Tangerang

 Metode baru yang telah digunakan sejumlah kota besar ini diyakini bisa memperpanjang usia tempat pembuangan akhir (TPA) Randegan yang luasnya terbatas. "Kita mulai meninggalkan sistem pengolahan sampah open dumping yang masih kuno dan beralih ke SCL. Senin depan, kita mulai dan target dua pekan di depan, gunung sampah ini bakal beres," cetus Kepala DKP Kota Mojokerto Amin Wakhid, kemarin (11/2).
 
Selain itu, pihaknya juga mendatangkan konsultan ahli dari Unibraw Malang dan ITS Surabaya. "Bapak-bapak ini akan mengubah gunung sampah menjadi hamparan. Sehingga nantinya kita bisa memanfaatkannya menjadi gas metan berskala besar yang energinya bisa disalurkan ke warga sekitar sebagai pengganti elpiji," terangnya.
 
Sejatinya, sebanyak 15 warga sekitar TPA telah menikmati energi alternatif ini. Pihak DKP telah mendistribusikan gas ini secara gratis melalui pipa-pipa jaringan dari dua sumur gas. Namun, hal ini tidak sebanding dengan besarnya kandungan gas metan yang ada. Menurut para konsultan tersebut, potensi energi gas metan bisa dimanfaatkan jauh berlipat kali ganda. 
 
Penggunaan SCL ini, juga bakal menghilangkan keberadaan ratusan kambing pemakan sampah dari TPA, sekaligus persoalan bau tidak sedap yang kerap datang saat musim penghujan.
 
Sebab, dengan metode SCL berarti TPA hanya menerima sampah yang daur ulangnya memakan waktu lama dan diuruk dengan tanah. Praktis TPA ini tidak akan kelihatan sampahnya karena setiap sampah yang datang akan langsung diuruk tanah. Pipa Hdpe Tangerang
 
Meski dengan sistem baru nanti pemulung pun masih dapat mengais sampah bernilai meski tidak langsung di TPA. Karena, pihak DKP akan membuat Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) yang akan dibangun di tiga titik di antaranya Magersari, Blooto dan Pulorejo. (gie/nov)

Rabu, 10 Februari 2016

Jaga Perasaan Buaya, Selalu Siapkan Pipa Paralon

Buaya memang binatang liar yang membahayakan manusia. Tapi, siapapun bisa menaklukannya, bahkan aman didekatnya. Syaiful Anwar, sang pawang tahu bagaimana memperlakukan buaya. Bagaimana caranya?


DEDIK SUHARMANTO
DUA lelaki itu sangat pemberani. Hanya bermodalkan satu karung, pipa paralon dan seutas tali tambang, mereka masuk kandang buaya di Predator Fun Park, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Rabu (10/2) siang. Dengan sigap, mereka menangkap buaya sepanjang 2,5 meter, lantas mengoleskan obat di mulut binatang buas itu.

Mereka adalah Syaiful Anwar, kapten Aminal Conservation Predator Fun Park, dibantu bawahannya, Andre Rizal. Postur tubuhnya tergolong biasa. Tidak berotot dan badannya tidak terlalu kekar.

Tapi kegesitannya dalam menjinakkan buaya patut diacungi jempol. Ya, Syaiful adalah pawang buaya di Predator Fun Park.  pipa hdpe tangerang ”Hanya memberikan obat luka, agar tidak terjadi infeksi,” ujar Syaiful usai mengobati buaya yang diberi nama Silvi itu.

Profesi penakluk hewan liar itu ditekuni sejak enam tahun lalu. Sebelum menjadi pawang buaya, pria berusia 33 tahun itu pernah menjadi pawang di Jatim Park 1. Kemampuan menaklukkan hewan liar itu diperoleh dari drh Purnama Susanti, perawat binatang liar di Predator Fun Park. Dengan kelebihannya itu, dia tidak pernah ngeri keluar-masuk kandang buaya.

Sebelumnya, Syaiful pernah merawat harimau dan singa. Meski begitu, bukan berarti dia kebal terhadap gigitan buaya. Pekerjaan penuh risiko itu pernah membuatnya hampir kehilangan nyawa.

Sekitar enam bulan lalu, Predator Fun Park menambah koleksinya. Objek wisata di Kota Batu itu mendatangkan satu buaya lagi. Ukurannya sepanjang 1,5 meter. Sudah dewasa dan membahayakan, jika dalam kondisi lengah.

Sebagai satu-satunya pawang senior, Syaiful kebagian tugas memasukkan buaya tersebut. Dia yang ditunjuk karena dianggap paling mumpuni. Tapi sial, lengah sedikit saja, dia menjadi korban gigitan sang predator. ”Akibat gigitan buaya itu, jempol saya ini sampai ada Sembilan jahitan,” kata Syaiful.

Selasa, 09 Februari 2016

Mantan Teroris Ingatkan Bahayanya Teroris

Madiun,CB- Ali Fauzi , mantan terpidana kasus terorisme di Pilipina yang juga adik kandung terpidana mati yang sudah dieksekusi, Amrozi dan Ali Imron, getol mengkampanyekan pencegahan terorisme di Indonesia.

pipa hdpe

 Meski mantan teroris, ternyata ia sosok yang ramah dan humoris. Bahkan jika dilihat sepintas, tak ada kesan sama sekali dia pernah menjadi salah satu penebar teror di Indonesia. Terlihat, Ali tampak bersemangat menceritakan pengalamannya saat masih menjadi teroris pada ratusan anak muda yang memenuhi aula NU Center Kabupaten Madiun, Selasa 9 Pebruari 2016.

“Banyak orang tidak percaya orang Indonesia bisa membuat bom. Bahkan, keluarga saya sendiri tidak percaya saya ini ahli merakit bom,” kata Ali Fauzi dalam Seminar Nasional “Mengokohkan Persatuan dan Kesadaran Keberagaman untuk Menekan Gerakan Radikalisme Agama di Indonesia” yang digelar STAI NU Kabupaten Madiun.

Ali bercerita, dulu ia pernah belajar merakit bom hingga ke Mindanau, pulau terbesar kedua di Philipina. Di sana, dia diajari berbagai teknik membuat bom dan operasi perang.

“Bahkan saya bisa membuat bom hanya dari bumbu dapur,” ujar mantan anggota teroris dari kelompok Moro Islamic Liberation Front/MILF itu.

Di camp militer Ali juga diajari membuat peta, menentukan skala di peta dengan skala sebenarnya, sampai menentukan sudut lokasi. Diajarkan pula tentang senjata-senjata canggih yang jarak tembakannya efektif. Baik itu senjata produk Amerika, maupun produk Rusia. Termasuk bagaimana menembak tidur, jongkok, berdiri dan berlari plus menembak pesawat.

Setelah ‘lulus’ dari Philipina, Ali kembali ke Indonesia dan Malaysia. Di situlah perannya sebagai pelaku teror dimulai. Pipa Hdpe Tangerang Dia ditunjuk sebagai Kepala Instruktur (Field Engineering) Perakitan Bom Jama’ah Islamiyah Wakalah Jawa Timur. Tahun 2000 Ali keluar dari JI, dan bergabung dengan Kompak (Komite Penanggulangan Krisis).

“Pernah melatih pembuatan bom disekitar Gunung Lawu, Wilis dan lainnya, wilayahnya Madiun, Ponorogo, Pacitan dan lain lain,” jelasnya.

Di Kompak, ia menjadi Kepala Instruktur Pelatihan Militer Milisi Ambon dan Poso juga melatih milisi Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera bahkan dari Malaysia dan Singapura.

“Tahun 2002 saya berangkat ke Mindanao mendirikan camp pelatihan militer bersama Abdul Matin, Omar Patek, Marwan Malaysia, Mu’awiyah Singapura dan lainnya. Tapi sepandai-pandainya tupai melompat jatuh juga. Saya tertangkap tahun 2004 oleh PNP (Polis Nasional Philipina) menjalani kehidupan di penjara,” paparnya.

Sejak tertangkap, ia harus menjalani kerasnya kehidupan penjara hingga tahun 2006 dan dipulangkan ke Indonesia dalam keadaan sakit. Ia dirawat di rumah sakit di Jakarta oleh Satgas Bom Mabes Polri.
“Selama di penjara, terjadi pergolakkan batin pada diri saya. Saya tidak menyangka, dalam kondisi kemarahan rakyat padanya, masih diperlakukan manusiawi, terutama oleh kepolisian,” bebernya.

Selama dalam pembinaan dan pengawasan Mabes Polri, dia pun mulai menyadari kesalahannya dan bertaubat. Keputusan itu disambut baik oleh pihak kepolisian. Saat ini dia bekerja sama dengan kepolisian untuk mengatasi permasalahan terkait kasus teroris.

“Saya dibiayai oleh kepolisian untuk lanjut sekolah S2 Magister Studi Islam UMS Surabaya. Ketika ada bom meledak, saya tidak bisa tidur. Sebab dihubungi berbagai pihak, baik kepolisian maupun media massa untuk ditanyai pendapat saya tentang motif pengeboman, bom apa yang yang digunakan dan sebagainya,” ceritanya.

Sejak tahun 2009 dia menjadi peneliti bom dan teroris. Saat ini Ali aktif menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi, mengajar tentang sekte-sekte agama dan menjadi aktivis perdamaian bersama Google Ideas SAVE.

“Dibantu google, saya sempat bertemu dengan korban pemboman yang saya lakukan. Saya sedih sekali, dua jam saya menangis. Saya temui itu kulitnya kasar, wajahnya tidak sempurna akibat luka bakar dari pemboman itu,” kenangnya.

Ali menambahkan, saat ini teroris semakin meningkat. Tahun 2010-2014 sekitar 110 kasus terorisme. Modusnya bermacam-macam. Ada pemboman, penembakan anggota polisi, pembakaran, racun hingga perampokan untuk sumber dana.

“Dulu belajar keluar negeri kini cukup di dalam negeri. Dulu bom mobil sekarang bom pipa. Kenapa? Karena mereka tidak mampu merakit bom dalam skala besar. Merakit bom pipa saja celaka, apalagi bom mobil,” jelasnya.

Menyinggung soal isu terkait ISIS, tahun 2013 Wildan Mukhollad asal Lamongan melakukan aksi bom bunuh diri truk di Iraq. Di tahun yang sama Reza Fardi pemuda asal Kalimantan Barat tewas dalam satu pertempuran di wilayah Syria.

Para terorisme memiliki keahlian dalam kamuflase atau penyamaran. Modus operandinya tidak tunggal tetapi beragam. “Bergantung dari komunitas yang didekatinya. Kalau komunitas itu pedagang furniture, maka dia tidak segan segan untuk berdagang furniture. Kalau komunitas itu pedagang bakso, mereka juga tidak segan-segan ikut berdagang bakso,” tambahnya.

Ali juga berpesan agar Napi teroris dalam Lapas tidak dicampur dengan narapidana umum. Alasannya, mereka bisa mempengaruhi narapidana lain untuk ikut berjihad. Hal itu terbukti dalam aksi bom Sarinah di Jakarta. Beberapa pelaku lainnya merupakan mantan narapidana kriminal umum.
“Jika narapidana teroris dicampur narapidana umum, pengaruhnya bisa menguat dalam merekrut anggota baru,” pungkasnya.

Reporter: Dibyo
Editor: Among

Senin, 08 Februari 2016

Waduh.. Kacau!! Laporan Pipa PDAM Bocor, Warga Ini Malah Ditampar

ipa bocor ternyata bisa bikin runyam. Bukan hanya air leding yang mati, tapi juga menyebabkan perkelahian. Kasus ini terjadi kemarin (7/2) pagi di Jalan Bandarmasih, Komplek DPR RT 38.


Awal cerita, di depan rumah No 04 milik Kristanto dimulai penggalian untuk penggantian pipa bocor sebulan silam. Kerjaan belum beres, galian itu dibiarkan menganga begitu saja. Pria berumur 45 tahun ini pun jengkel. pipa hdpe tangerang

Ia lantas mendatangi kantor PDAM Bandarmasih untuk memprotes. Sepekan kemudian, pekerja proyek datang untuk menuntaskan pekerjaan. "Tapi sambil marah-marah. Rupanya ia tak senang dilaporkan," kata Farid, tetangga Kris. 

Kemarin, proyek kembali dilanjutkan. Kris menyambangi pekerja. Tak disangka, pembicaraan itu diakhiri pemukulan. "Kena di pelipis. Habis memukul keduanya langsung kabur," imbuh Farid.
Pipa yang sudah terlanjur terbuka ditinggal lari. Airnya mengucur deras, terbuang sia-sia ke sungai di dekatnya. Sementara linggis, kunci inggris, dan pipa baru yang belum terpasang dibiarkan berserakan. 

Kris lantas melapor ke Polsek Banjarmasin Barat. Pekerja yang dilaporkan itu bernama Fauzi Rahman, 41 tahun, warga Jalan PM Noor. Dihadapan wartawan, Kris dan Fauzi lebih banyak diam, sibuk diperiksa polisi.
Yang memberi penjelasan Faisal Kurniawan, atasan Fauzi dari CV Citra Pembangunan, kontraktor yang mengerjakan proyek milik PDAM tersebut. Faisal tak membantah insiden pemukulan oleh bawahannya. 

"Namanya asap, pasti ada apinya," ujarnya. Maksud Faisal, pekerja proyeknya jengkel karena dimintai Kris tanah uruk. Permintaan itu jelas tak bisa disanggupi kontraktor. "Jadi kesalahpahaman kecil saja. Puncaknya hari ini, adu mulut sampai pemukulan," imbuhnya. pipa hdpe tangerang

Namun, kedua belah pihak akhirnya memutuskan berdamai. Ini berkat mediasi Kapolsek Banjarmasin Barat, Kompol Panjiyoga. Keduanya setuju meneken surat perdamaian. "Soal galian, hari ini juga kami bereskan. Kami juga tidak enak sama warga," pungkas Faisal.

Humas PDAM Bandarmasih, Ramdani Agustini terkejut dengan laporan tersebut. "Saya belum bisa berkomentar banyak. Tapi laporan ini segera kami tindaklanjuti dengan pihak kontraktor," janjinya.

Kamis, 04 Februari 2016

Senat AS Tunda Bahas RUU Energi akibat Krisis Air di Flint

Tingkat toksik timah dalam air minum di kota Flint, negara bagian Michigan telah membuat ribuan anak-anak sakit dan memaksa 100 ribu penduduk setempat minum air botol. pipa hdpe

pipa hdpe
 
Sebuah pertikaian seputar bantuan darurat untuk sebuah kota Amerika yang dilanda krisis air yang tercemar, telah menunda langkah Senat untuk merombak sektor energi Amerika.

Perombakan ini bisa mengurangi ketergantungan Eropa pada gas alam Rusia, serta ketergantungan Amerika pada mineral strategis dari China. 

Pada hari Kamis (4/2), pihak Demokrat di Senat, bergabung dengan sekelompok anggota Republik, berhasil mencegah majelis itu memajukan upaya menyeluruh oleh Kongres dalam kurun hampir satu dasa warsa untuk menanggapi kebutuhan energi Amerika di masa depan. Pertimbangan atas RUU ini akan dilanjutkan minggu depan.

Permasalahannya adalah bantuan federal untuk Flint, Michigan, di mana tingkat toksik timah dalam air minum telah membuat ribuan anak-anak sakit dan memaksa 100 ribu penduduk minum air botol. Pemaparan pada timah bisa menimbulkan masalah mental dan fisik yang tidak bisa disembuhkan pada diri anak-anak.

Senator dari Michigan, dua-duanya Demokrat, berusaha memperoleh bantuan federal bernilai ratusan juta dolar untuk membantu Flint memperbaiki dan mengganti pipa air minum yang lama. Ketika tidak berhasil mencapai kesepakatan dengan pihak mayoritas Republik untuk paket bantuan ini, mereka berusaha memblokir suara untuk RUU energi ini dan berhasil. Tadinya pemimpin mayoritas di Senat Mitch McConnell berharap meloloskan RUU ini pada akhir minggu.

RUU ini sebenarnya punya dukungan bipartisan cukup kuat, sesuatu yang jarang terjadi di Kongres. RUU ini berusaha mengurangi emisi karbon Amerika untuk produksi listrik, dan melindungi grid listrik Amerika dari serangan dari dunia maya. RUU ini juga akan mengusahakan liberalisasi ekspor gas alam dan mendorong penambangan domestik dari apa yang disebut mineral bumi, yang dipergunakan untuk berbagai barang mulai dari sistem persenjataan canggih sampai ke telepon pintar.

Rabu, 03 Februari 2016

Muncul di Delhi Auto Show 2016, Tata HEXA Semakin Mendekati Versi Produksi

Setelah sekadar ‘memperkenalkan diri’ di Geneva Auto Show 2015 sebagai sebuah mobil konsep, sport utility vehicle (SUV) Tata HEXA memperlihatkan diri dengan bentuk yang lebih mendekati versi produksinya di Delhi Auto Show 2016. pipa sni tangerang
Bagaimana tidak, HEXA diproyeksikan sebagai suksesor SUV Tata Aria. Tak cukup sampai di situ, HEXA juga bakal menampilkan beberapa transformasi signifikan dibanding pendahulunya. SUV yang diproyeksikan bakal memiliki harga jual di kisaran Rs10-15 lakh (Rp202-303 juta) di pasar India ini, menurut laman daring The Financial Express, merupakan buah kreasi tiga studio desain di India, Italia, dan Inggris.
pipa sni

HEXA dibuat dari platform Aria yang dikembangkan lagi oleh Tata. SUV tersebut direncanakan menjadi produk global Tata yang akan dirilis di beberapa negara. Meski demikian, Tata belum mengonfirmasi apakah HEXA akan pula dipasarkan di Indonesia seperti Aria.
Di bawah kap mesin HEXA terdapat mesin diesel VARICOR 400 2.2 liter yang juga akan disematkan pada salah satu varian Safari Storme. ‘Senjata’ andalan HEXA di dapur pacu tersebut mampu memuntahkan tenaga puncak 156 ps pada 4.000 rpm. Adapun torsi maksimalnya mencapai 400 Nm di 1.700-2.700 rpm. ‘Otak’ dari performa HEXA itu akan dipasangkan dengan generasi terbaru transmisi enam percepatan manual atau pun enam percepatan otomatis.
pipa sni

Tak hanya itu modal HEXA untuk menyapa pasar global. Kelak, HEXA pun dibekali antara lain oleh sistem penggerak empat roda, velg alloy 19 inci nan megah, sampai dengan ground clearance tinggi hingga lebih siap dibawa ke medan-medan perkotaan yang memiliki kondisi jalan menantang. Sosok di belakang lingkar kemudi dapat memilih empat mode pengendaraan yakni Dynamic, Comfort, Automatic maupun Rough-Road.
Beberapa fitur lain yang akan menyempurnakan HEXA ialah Cruise Control, 8-way adjustable driver seat, LED daytime running light, dual-tone bumper, lampu belakang LED, roof spoiler, hingga pipa pembuangan dual-exhaust. Dimensi panjang bodi HEXA adalah 4.764 mm dengan tinggi 1.780 mm serta lebar 1.895 mm. Ditambah panjang wheelbase 2.850 mm, SUV masa depan Tata tersebut diklaim akan memiliki kabin terlega di kelasnya di pasar India.

Hingga Januari 2016, PGN Telah Bangun Infrastruktur Pipa 6.971 Km

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk pada 2015 menyalurkan gas pipa hdpe tangerang bumi sebesar 1.586 juta kaki kubik per hari dengan nilai penghematan bagi negara Rp88,03 triliun.

pipa hdpe tangerang


Kepala Komunikasi Korporat PGN Irwan Andri Atmanto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/2/2016) mengatakan, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso memaparkan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat umum Komisi VII DPR dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja, Direksi PT Pertamina (Persero) dan Direksi PT PGN Tbk, Selasa (2/2/2016).

"Hingga akhir Januari 2016, PGN sudah membangun infrastruktur pipa sepanjang 6.971 kilometer. Ini merepresentasikan 76 persen dari jaringan pipa gas hilir di Indonesia," kata Hendi dalam paparannya pada rapat yang dipimpin Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu.

Hendi juga mengatakan, dengan infrastruktur pipa tersebut, sepanjang 2015, PGN menyalurkan gas bumi sebanyak 1.586 MMSCFD yang setara dengan penggunaan 286.000 barel minyak per hari.

Pengelolaan itu, lanjutnya, setara dengan 22 persen dari seluruh pemanfaatan gas bumi di Indonesia.

"Dengan penyaluran gas sebanyak 1.5586 MMSCFD ini, potensi penghematan dari pemanfaatan gas yang dikelola PGN bagi negara di 2015 sebesar Rp88,03 triliun," ungkapnya lagi.

Sementara itu, Gus Irawan Pasaribu mengapresiasi besaran potensi penghematan nasional bagi negara dari penggunaan gas bumi PGN.

Apalagi, menurut dia, produksi gas bumi Indonesia masih cukup besar dan sebagian masih diekspor.

"Angka penghematan ini besar, kenapa ini kita tidak dorong. Bayangkan saja, tahun 2015 Indonesia bisa hemat Rp88 triliun walaupun harga minyak sedang turun. Kalau harga minyak tinggi, saya yakin penghematannya bisa jauh lebih besar," katanya.

Gus Irawan menambahkan, PGN juga memaparkan telah menyalurkan gas bumi untuk 107.690 rumah tangga.

"Jumlah ini cukup besar walaupun tadi dibilang penyaluran gas ini tidak ekonomis bagi PGN. Ini harusnya kita apresiasi, ada BUMN seperti PGN yang bangun jaringan gas tanpa uang negara (APBN) yang walau tidak ekonomis, mau menyalurkan gas untuk rumah tangga sebanyak itu," ujarnya. (Antara)

Selasa, 02 Februari 2016

Haduhhhh.... PLTU Kariangau Mundur, Air Masih Ngadat

Layanan listrik dan air bersih masih menjadi keluhan warga. Pemadaman listrik bergilir selama 4-5 jam terjadi di Balikpapan, kemarin (2/2). Ini lantaran tak beroperasinya PLTG Senipah 2 x 41 megawatt (MW) di Samboja, Kutai Kartanegara. Pipa Hdpe Tangerang
pipa hdpe tangerang

Perbaikan pada PLTG ini ditarget rampung pukul 18.00 Wita kemarin, sehingga hari ini listrik bisa kembali normal. Namun, masalah air belum selesai karena Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Km 8 Batu Ampar stop produksi mulai pagi ini (Baca: IPAM Km 8 Stop Produksi).
Humas PLN Kaltim dan Kaltara (Kaltimra) Rahmi Prima Devi mengatakan, PLTG Sanipah yang merupakan pembangkit milik PT Toba Sejahtera mengalami permasalahan pada pipa suplai gas sehingga perlu perbaikan. Lama perbaikan diperkirakan maksimal 12 jam. Tak hanya di Balikpapan, pemadaman juga terjadi di Samarinda, Tenggarong, dan Bontang.
“Memang persoalan ini sudah diketahui sejak 27 Januari lalu. Rencananya langsung dilakukan perbaikan, tapi diundur dan baru diperbaiki. Itu memang sepenuhnya kewenangan Total sebagai penyuplai gas dan pihak swasta sebagai pemilik pembangkit,” kata
Ia menambahkan, PLN hanya meminta supaya perbaikan tidak dilakukan pada saat beban puncak. Makanya, perbaikan kemarin dilakukan mulai pukul 06.00 Wita dan ditarget rampung pukul 18.00 Wita. Sehingga, jumlah beban yang harus dikeluarkan secara bergilir hanya 65 MW. “Kalau dilakukan saat beban puncak, tentu lebih banyak lagi yang harus dipadamkan,” tambahnya.
Kendati demikian, Devi berharap perbaikan bisa rampung tepat waktu. Sehingga hari ini suplai listrik bisa kembali normal dan tak ada lagi pemadaman. 
Menurutnya, daya mampu Sistem Mahakam yang menaungi Kaltim masih pas-pasan. Sehingga ketika ada salah satu pembangkit besar yang bermasalah, pemadaman tak bisa dihindarkan. Sementara rencana masuknya PLTU Kariangau 110 MW yang awalnya ditarget Februari ini kembali harus mundur.
“Uji coba masih terus berlangsung. Ketika uji coba sebetulnya juga ada suplai listrik yang masuk tapi belum maksimal. Tapi dalam dua hari ini kabarnya ada gangguan. Jadi belum ada kepastian kapan akan masuk lagi,” tambahnya. Ia juga tak bisa memberi kepastian kapan PLTU Kariangau akan resmi menyuplai Sistem Mahakam.

Senin, 01 Februari 2016

Rizal Untono Minta Polisi Usut Kasus Perusakan Pipa Air Bersih di Sumba Timur

Pengrusakan jaringan pipa air bersih terjadi di wilayah Kilimbatu, Desa Kambatatana, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Lantaran sudah sering terjadi sehingga kasus ini dilaporkan ke polisi.

pipa hdpe


Bertindak sebagai pelapor adalah Rizal Untono (pengusaha). Rizal Untono melapor ke Sub Sektor Kawangu Polsek Pandawai, Kamis (7/1/2016). pipa hdpe tangerang

Saat ditemui di Waingapu, Sabtu (9/1), Rizal Untono memperlihatkan surat tanda penerimaan laporan (STPL) yang diperoleh dari Sub Sektor Kawangu.

"Telah melaporkan peristiwa pidana pengrusakan pipa transmisi bertempat di wilayah Kilimbatu. Laporan disampaikan kepada Sub Sektor Kawangu, diterima Brigpol Amos Banobe," demikian bunyi STPL.

"Kejadian pertama akhir November 2015. Kejadian kedua pertengahan Desember 2015. Kejadian ketiga awal Januari 2016. Pipa jenis HDPE 4 dipotong sehingga air muncrat keluar begitu saja. 

Kondisi ini berdampak berkurangnya debit air yang diterima konsumen," jelas Rizal Untono.
Lanjutnya, pipa yang rusak sudah diperbaiki. Dia berharap, dengan adanya laporan ke polisi, kasus pengrusakan pipa tidak terjadi Rizal Untono dengan perusahannya, PT. And By Jhon Guhartas, mengerjakan pengembangan penyediaan air bersih IKK Kawangu tahun anggaran 2015.

Proyek pemasangan instalasi perpipaan yang dikerjakan mulai dari sumber mata air Lendeha ini, sudah selesai dikerjakan dan telah berfungsi. Air telah dinikmati warga Kawangu dan sekitarnya.

Rizal Untono menghimbau masyarakat untuk menjaga dan memelihara fasilitas air bersih yang sudah dibangun pemerintah. "Apa yang dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. 

Jadi, saya himbau agar masyarakat menjaga dan memelihara fasilitas yang sudah ada. Jangan menyia- nyiakan apa yang sudah dibangun pemerintah," ujar Rizal Untono. (aca)

STORY HIGHLIGHTS
Proyek pepipaan tahun 2015
Sudah tiga kali dirusaki
Minta polisi tangkap pelaku