Bidan yang bertugas di Pos Kesehatan Nagari (Poskesri)
Jorong Ladang Hutan Kenagarian Koto Tinggi, Kecamatan Baso, kabur
dari tempat tugasnya, kemaren pagi. Pasalnya sejak dua minggu terakhir
aliran air bersih terhenti. Akibatnya Poskesri itu kekurangan pasokan
air bersih.
Bidan Poskesri Ladang Hutan, Citra Dewi, Amd. Keb mengatakan dengan adanya permasalahan air sangat menganggu kinerjanya dalam melayani kesehatan masyarakat. pipa hdpe Sebenarnya, kata Citra, permasalahan air itu bukan karena daerah tersebut kekurangan sumber mata air, melainkan karena masalah pendistribusian dan pengelolaan air yang tidak baik dari pengurusnya.
“Kami terpaksa harus meninggalkan Poskesri ini karena tidak ada air, dengan adanya permasalahan ini. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitarnya terpaksa kami hentikan,” kata Citra Dewi Kepada Haluan , Kamis (18/2).
Ia menjelaskan, tidak lancarnya pendistribusian air oleh Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) Jorong Ladang Hutan kepada masyarakat, sudah sering di laporkannya kepada Walinagari Koto Tinggi, Geginda maupun kepada Jorong Ladang Hutan namun laporan itu, tidak ditanggapi serius oleh kedua pejabat nagari tersebut.
Ia menceritakan, salah satu alasan Pemkab. Agam membangun Poskesri di Ladang Hutan tahun 2012 lalu, karena ditunjang dengan tersedianya fasilitas air bersih. Pembangunan jaringan pipa air bersih itu, menggunakan dana pemerintah melalui Program Pansimas.
“Seharusnya masyarakat Ladang Hutan patut bersyukur karena daerahnya mendapat bantuan dari pemerintah. Namun sayang fasilitas yang dibangun itu hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu saja,” tuturnya.
Ia berharap, Bupati Agam, Indra Catri dapat menyelesaikan permasalahan ini. Sebab permasalahan air tersebut sudah lama terjadi, tetapi tidak ada tindakan tegas dari Walinagari maupun Jorong. Selain itu, permasalahan distribusi air itu, tidak hanya dialami Poskesri Ladang Hutan saja. Namun rumah masyarakat di sekitar Poskesri juga mengalami kesulitan air, hanya saja meraka tidak mampu berbuat banyak.
Sementara itu, Walinagari Koto Tinggi, Geginda, enggan menyelesaikan masalah ini, malahan dia menyalahkan masyarakat Ladang Hutan dan pengurus air. “Masalah pipa hdpe tangerang ini sudah saya serahkan kepada mamak dari pengurus air untuk menyelesaikannya,” kata Geginda.
Terpisah, Kepala Puskesmas Baso dr. Fitri Yarti merasa kesal, setelah mendapat laporan dari Bidan Citra. Sebab menurutnya , ia ikut andil memperjuangkan berdirinya Poskesri di Ladang Hutan, namun setalah berdiri masyarakat sekitarnya tidak mampu menjaga Poskesri tersebut.
“Saya akan membicarakan permasalahan ini dengan Walinagari Koto Tinggi,” ungkap Fitri. (h/ril)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar