Kamis, 18 Februari 2016

Pelayanan Kesehatan Masyarakat Terhenti

Bidan yang bertugas di  Pos Kese­hatan Nagari (Poskesri) Jorong Ladang Hutan Ke­nagarian Koto Tinggi, Ke­camatan Baso, kabur dari tempat tugasnya, kemaren pagi. Pasalnya sejak dua minggu terakhir aliran air bersih terhenti. Akibatnya Poskesri itu kekurangan pasokan air bersih.

pipa hdpe

Bidan Poskesri Ladang Hutan, Citra Dewi, Amd. Keb mengatakan dengan adanya permasalahan air sangat menganggu kiner­janya dalam melayani kese­hatan masyarakat. pipa hdpe Sebenar­nya, kata Citra, perma­sala­han air itu bukan karena daerah tersebut kekurangan sumber mata air, melainkan karena masalah pendis­tri­busian dan pengelo­laan air yang tidak baik dari pe­ngurusnya.

“Kami terpaksa harus meninggalkan Poskesri ini karena tidak ada air, dengan adanya permasalahan ini. Pelayanan kesehatan kepa­da masyarakat sekitarnya terpaksa kami hentikan,” kata Citra Dewi Kepada Haluan , Kamis (18/2).

Ia menjelaskan, tidak lancarnya pendistribusian air oleh Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) Jorong Ladang Hutan kepada ma­syarakat, sudah sering di laporkannya kepada Wa­linagari Koto Tinggi, Ge­ginda maupun kepada Jo­rong Ladang Hutan namun laporan itu, tidak ditanggapi serius oleh kedua pejabat nagari tersebut.

Ia menceritakan, salah satu alasan Pemkab. Agam membangun Poskesri di Ladang Hutan tahun 2012 lalu, karena ditunjang de­ngan tersedianya fasilitas air bersih. Pembangunan ja­ringan pipa air bersih itu, menggunakan dana pe­me­rintah melalui Program Pan­simas.

“Seharusnya masyarakat Ladang Hutan patut ber­syukur karena daerahnya mendapat bantuan dari pe­merintah. Namun sayang fasilitas yang dibangun itu hanya dinikmati oleh orang-orang tertentu saja,” tu­turnya.

Ia berharap, Bupati Agam, Indra Catri dapat menyelesaikan per­masa­lahan ini. Sebab  per­ma­salahan air tersebut sudah lama terjadi, tetapi tidak ada tindakan tegas dari Wa­linagari maupun Jorong. Selain itu, permasalahan distribusi air itu,  tidak hanya dialami Poskesri La­dang Hutan saja. Namun rumah masyarakat di sekitar Poskesri juga mengalami kesulitan air, hanya saja meraka tidak mampu ber­buat banyak. 

Sementara itu, Wa­lina­gari Koto Tinggi, Geginda, enggan menyelesaikan ma­salah ini, malahan dia me­nyalahkan masyarakat La­dang Hutan dan pengurus air. “Masalah pipa hdpe tangerang ini sudah saya serahkan kepada mamak dari pengurus air untuk menyelesaikannya,” kata Geginda.

 Terpisah, Kepala Pus­kesmas Baso dr. Fitri Yarti merasa kesal, setelah men­dapat laporan dari Bidan Citra. Sebab menurutnya , ia ikut andil memperjuangkan berdirinya Poskesri di La­dang Hutan, namun setalah berdiri masyarakat seki­tarnya tidak mampu men­jaga Poskesri tersebut.
“Saya akan mem­bicara­kan permasalahan ini de­ngan Walinagari Koto Ting­gi,” ungkap Fitri. (h/ril)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar