Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)
Kota Mojokerto akan mengakhiri sistem pengolahan sampah dengan cara
konvensional. Mulai Senin (15/2), mendatang akan memakai sistem
pengolahan semi control landfill (SCL) dan meninggalkan sistem open
dumping.
Metode
baru yang telah digunakan sejumlah kota besar ini diyakini bisa
memperpanjang usia tempat pembuangan akhir (TPA) Randegan yang luasnya
terbatas. "Kita mulai meninggalkan sistem pengolahan sampah open dumping
yang masih kuno dan beralih ke SCL. Senin depan, kita mulai dan target
dua pekan di depan, gunung sampah ini bakal beres," cetus Kepala DKP
Kota Mojokerto Amin Wakhid, kemarin (11/2).
Selain
itu, pihaknya juga mendatangkan konsultan ahli dari Unibraw Malang dan
ITS Surabaya. "Bapak-bapak ini akan mengubah gunung sampah menjadi
hamparan. Sehingga nantinya kita bisa memanfaatkannya menjadi gas metan
berskala besar yang energinya bisa disalurkan ke warga sekitar sebagai
pengganti elpiji," terangnya.
Sejatinya,
sebanyak 15 warga sekitar TPA telah menikmati energi alternatif ini.
Pihak DKP telah mendistribusikan gas ini secara gratis melalui pipa-pipa
jaringan dari dua sumur gas. Namun, hal ini tidak sebanding dengan
besarnya kandungan gas metan yang ada. Menurut para konsultan tersebut,
potensi energi gas metan bisa dimanfaatkan jauh berlipat kali ganda.
Penggunaan
SCL ini, juga bakal menghilangkan keberadaan ratusan kambing pemakan
sampah dari TPA, sekaligus persoalan bau tidak sedap yang kerap datang
saat musim penghujan.
Sebab,
dengan metode SCL berarti TPA hanya menerima sampah yang daur ulangnya
memakan waktu lama dan diuruk dengan tanah. Praktis TPA ini tidak akan
kelihatan sampahnya karena setiap sampah yang datang akan langsung
diuruk tanah. Pipa Hdpe Tangerang
Meski
dengan sistem baru nanti pemulung pun masih dapat mengais sampah
bernilai meski tidak langsung di TPA. Karena, pihak DKP akan membuat
Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPST) yang akan dibangun di tiga
titik di antaranya Magersari, Blooto dan Pulorejo. (gie/nov)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar